Sejarah

Mengenal Insinyur Sutami, Menteri Paling Miskin di Indonesia

×

Mengenal Insinyur Sutami, Menteri Paling Miskin di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Insinyur Sutami
Ilustrasi Foto Ir. Sutami (Foto : Obsessionnews)

Oketizen Insinyur Sutami merupakan sosok yang sangat terkenal dengan kesederhanaannya. Beliau menjadi Menteri Pekerjaan Umum dengan masa jabatan terlama di Indonesia, yakni sekitar 12 tahun.

Meskipun menjabat dalam waktu yang cukup lama, namun sejarah mencatat bahwa Insinyur Sutami dikenal sebagai menteri paling miskin di Indonesia dan sangat anti terhadap korupsi.

Berdasarkan buku yang dikutip dari Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang berjudul “Prof. Dr. Ir. Sutami: Daftar Riwayat Hidup”, Insinyur Sutami lahir di Surakarta pada 19 Oktober 1928.

Sejak kecil, beliau telah mendapat didikan secara langsung dari ayahnya yakni Raden Ngabehi Mloyowiguno. Ayahnya merupakan seorang pegawai karawitan Keraton Surakarta.

Beliau juga sudah bersentuhan dengan seni saat masih kecil. Namun, itu tak membuat hidupnya menjadi seorang pekerja seni.

Beliau malah menjadi seorang Insinyur yang menjadikannya sebagai Menteri Pekerjaan Umum terlama di Indonesia dengan masa jabatan 12 tahun.

Profil dan Riwayat Hidup Insinyur Sutami

Insinyur Sutami
Ilustrasi Foto Ir. Sutami (Foto : Grid)

Insinyur Sutami menamatkan pendidikannya di SMA yang ada di Surakarta pada tahun 1950. Setelah itu, beliau kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di ITB.

Hingga pada akhirnya tepat pada tahun 1956, dirinya resmi menyandang gelar sebagai Insinyur dari ITB. Setelah tamat kuliah di ITB, beliau mulai aktif sebagai Asisten Luar Biasa untuk mata kuliah Bangunan Air dan Mekanika Teknik pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI).

Karena ketekunannya, beliau kemudian dilibatkan dalam berbagai Proyek Mercusuar Presiden Soekarno. Salah satu proyek yang melibatkan dirinya yakni pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada tahun 1962.

Kemudian pada tahun 1965, beliau kembali dipercaya untuk menangani pembangunan Gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).

Untuk bisa membangun dua bangunan mercusuar tersebut, Insinyur Sutami menggunakan teori dengan nama ultimate strength design.

Setelah masa pemerintahan Soekarno selesai, Presiden Soeharto menunjuk Insinyur Sutami sebagai Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Pembangunan. Beliau kembali terlibat dalam berbagai proyek-proyek besar pada masa Pemerintahan Orde Baru.

Insinyur Sutami Terkenal Sebagai Menteri Termiskin di Indonesia

Insinyur Sutami
Ilustrasi Foto Ir. Sutami (Foto : Sahabat Literasi)

Meskipun beliau sering menangani berbagai macam proyek besar, namun itu tak membuat hidupnya menjadi kaya. Karena beliau memiliki sifat yang sangat sederhana dan tidak suka bermewah-mewahan.

Padahal, Insinyur Sutami memimpin salah satu kementerian dengan subsidi anggaran yang cukup besar. Namun itu semua tidak membuat dirinya menjadi gelap mata.

Beliau memiliki dedikasi yang sangat besar dalam hal pembangunan yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu saja, beliau juga yakin bahwa setiap pembangunan yang ada di Indonesia nantinya akan memberikan manfaat yang begitu besar bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dirinya pun dikenal sebagai pribadi yang anti korupsi. Inilah yang menjadi sebab mengapa hidup Insinyur Sutami jauh dari kata mewah dan mendapatkan predikat sebagai “Menteri Termiskin.”

Insinyur Sutami menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum kurang lebih selama 12 tahun dan turun dari masa jabatannya pada tahun 1978.

Dirinya mundur dari jabatannya karena kondisi kesehatan yang memburuk. Berdasarkan beberapa sumber, kesehatan dirinya dipengaruhi karena kekurangan gizi dan juga kelelahan.

Insinyur Sutami Merupakan Menteri yang Disukai oleh Soekarno dan Soeharto

Insinyur Sutami
Ilustrasi Foto Ir. Sutami (Foto : Kompas)

Karena sikapnya yang tekun, sederhana, dan anti korupsi akhirnya membuat Soekarno dan Soekarno menyukai dirinya. Disamping itu, dirinya juga mampu mengemban tugas dengan sangat baik.

Tidak hanya itu saja, kinerja kerja yang dilakukan oleh Insinyur Sutami pun membuat Soekarno dan Soeharto merasa sangat puas.

Akhir Hayat Insinyur Sutami

Insinyur Sutami
Ilustrasi Foto Ir. Sutami (Foto : Wikipedia)

Pada 13 November 1980, Insinyur Sutami wafat tepat pada usia 52 tahun. Untuk mengenang jasa-jasa yang telah diberikan oleh beliau, Pemerintah Indonesia kemudian membangun sebuah bendungan dengan nama “Bendungan Sutami” yang berlokasi di Kabupaten Malang.

Bendungan tersebut diresmikan pada tahun 1981 dan memiliki fungsi sebagai pembangkit listrik sekaligus penyedia irigasi air hingga saat ini.

error: PROTECTION!